LAPORAN
HASIL PRAKTIKUM
BIOLOGI
“ANIMALIA”
‘
MA NEGERI
2 MATARAM
2012
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum “ANIMALIA”.
Kami menyadari
bahwa laporan ini sangat jauh dari sempurna, maka dari itu kami membutuhkan
kritik dan saran dari pembaca. Demikian laporan ini kami buat, semoga
bermanfaat bagi pembaca.
Akhir kata,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Mataram, 23 Mei 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................
KATA
PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR
ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
Ø TUJUAN...................................................................
Ø LANDASAN
TEORI...............................................
Ø ALAT AN
BAHAN...................................................
Ø HASIL
PENGAMATAN.........................................
BAB II PEMBAHASAN
Ø
VERTEBRATA &
AVERTEBRATA.......................
BAB III PENUTUP
Ø KESIMPULAN.........................................................
Ø DAFTAR
PUSTAKA................................................
Ø LAMPIRAN...............................................................
Ø KRITIK
& SARAN...................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
Tujuan
Mengidentifikasi
ciri-ciri Animalia.
Landasan Teori
Kingdom
Animalia
Semua organisme yang termasuk dalam kingdom
animalia merupakan organisme eukariotik, multiselular, tidak mempunyai dinding
sel, dan berklorofil. Kingdom ini mempunyai keanekaragaman paling tinggi.
Kingdom animalia berdasarkan simetri tubuh dan lapisan penyusun tubuh.
1.
Simetri Tubuh
Simetri
tubuh pada hewan ada dua macam, yaitu simetri radial dan simetri bilateral.
a. Simetri
Radial
Simetri
radial menggambarkan hewan mempunyai bagian tubuh yang tersusun melingkar.
Apabila diambil garis yang melewati mulut akan menghasilkan bagian-bagian yang
sama. Hewan ini memiliki bagian dorsal (bagian atas) dan bagian central (bagian
bawah). Namun, hewan ini tidak memiliki tubuh anterior (bagian depan) dan
posterior (bagian belakang).
b. Simetri
Bilateral
Simetri
bilateral menggambarkan hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan
bagian yang lain. Apabila diambil garis memotong yang melewati mulut dan anus,
akan menghasilkan bagian yang sama antara sisi kiri dan kanan. Hewan dengan
simetri bilteral memiliki sisi atas (dorsl), sisi bawah (ventral), sisi kepala
(anterior), sisi ekor (posterior), dan sisis samping (lateral).
2.
Lapisan penyusun
Berasarkan
jumlah lapisan tubuh, hewan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu diploblastik dan
triploblastik.
a. Hewan
Diploblastik
Hewan
diploblastik memiliki dua lapisan sel pembentuk tubuh, yaitu ektoderma (lapisan
luar) dan endoderma (lapisan dalam).
b. Hewan
triploblastik
Hewan
triploblastik memiliki tiga lapisan sel pembentuk tubuh. Tiga lapisan sel
tersebut yaitu ektoderma, mesoderma (lapisan tengah), dan endoderma. Ektoderma
pada hewan triploblastik berkembang menjadi epidermis dan sistem saraf.
Mesoderma berkembang menjadi jaringan otot an jaringan lainnya.
Sementara
itu, endoderma berkembang menjadi usus dan kelenjar pencernaan. Berdasarkan ada
tidaknya rongga tubuh hewan triploblastik dibedakan menjadi aselomata,
pseudoselomata, dan selomata. Aselomata merupakan hewan yang tidak mempunyai
rongga diantara usus dan tubuh terluarnya. Pseudoselomata merupakan hewan yang
mempunyai rongga dalam saluran tubuh yang berisi cairan tanpa dibatasi jaringan
dari mesoderma. Hewan selomata memiliki rongga tubuh yang berisi cairan dan
mempunyai batas yang berasal dari jaringan mesoderma.
3.
Klisifikasi
Berdasarkan perbedaan pada
simetri tubuh an lapisn penyusun tubuhnya, kingdom Animalia dibagi menjadi 9
filum.
Ø Filum
porifera
Ø Filum
coelenterata
Ø Filum
platyhelminthes
Ø Filum
nemathelminthes
Ø Filum
Annelida
Ø Fillum
mollusca
Ø Filum
echinodermata
Ø Filum
arthropoda
Ø Filum
chordata
Dunia Hewan dibedakan menjadi dua yaitu
- Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata)
- Kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata).
·
Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata)
ini merupakan kelompok hewan yang paling banyak di muka bumi,
·
Invertebrata hampir 2 juta jenis yang telah dikenali
saat ini.
·
Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan
hutan, gua, sampai lumpur dasar laut.
Alat dan Bahan
·
Belalang
·
Capung
·
Cacing
·
Laba-laba
·
Lintah
·
Ikan
·
Udang
·
Kepiting
·
Kaki setibu
·
Kelabang
·
Katak
Hasil Pengamatan
·
Belalang
Tubuh terdiri
atas Caput, thorax dan abdomen
Mata faset dan
oseli
Melakukan
ekdisis
Perkembangan
Ametabola: tidak mengalami
metamorfosis
Hemimetabola: metamorphosis
tak
sempurna
Holometabola: metamorphosis
sempurna
Struktur:
·
Laba-laba
a.
Tubuh terdiri atas Chepalothorax dan abdomen
b.
Respirasi dengan paru-paru buku
c.
Ekskresi dengan saluran Malphigi dan kelenjar Koksal
·
Klasifikasi:
·
Scorpionida: Kalajengking, ketunggeng
·
Arachnida: Laba-laba
·
Acarina: Tungau, Caplak
·
Kaki seribu
- Tubuh terdiri atas Caput dan abdomen yang terdiri atas 25-200 segmen
- Memiliki mata tunggal/ oseli
- Klasifikasi
Diplopoda
Disebut kaki
seribu
Tubuh gilik
Pada setiap
segmen terdapat 2 pasang kaki
Contoh:
Keluwing (Julus terrestris)
·
Kelabang
Kelompok
kelabang
Tubuh pipih
Memiliki alat
penyengat
Pada setiap
segmen terdapat 1 pasang kaki
Contoh:
Scutigera sp (kelabang)
·
Udang
Tubuh terdiri
atas Chepalothorax dan abdomen
Memiliki
eksoskeleton keras
Pada bagian
Chepalothorax dilindungi Karapaks
Ujung karapaks
disebut Rostrum
Memiliki mata
majemuk
Alat pernafasan
berupa insang
Struktur
·
Cacing
ü Tidak mempunyai kaki dan rangka.
ü Rangka tersusun atas cairan tubuh yang membuat tekanan turgor ke diding
kulitnya yang disebut tekanan Hidrostatik
ü Hidup di tanah dan di air tawar maupun air laut.
ü Ada pula yang hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan.
Tubuh cacing dibedakan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Cacing beruas-ruas (c. gelang) contohnya cacing tanah, lintah, dan
pacet.
- Cacing pipih, contohnya cacing pita, cacing hati, dan planaria.
- Cacing gilik, contohnya cacing perut, cacing tambang, dan cacing
kremi.
·
Katak
1.
Kulit licin mempunyai banyak glandulae (kelenjar) dan dan tidak mempunyai sisik
.
2. Mempunyai sepasang kaki untuk berjalan dan berenang.
3. Mempunyai 2 lubang hidung berhubungan dengan rongga mulut.
Membaran tympani di luar, lidah dapat di julurkan.
4. Cor beruang 3 terdiri dari 2 atria dan 1 ventrikel, erythrocyt oval dan mempunyai nucleus.
5. Bernapas dengan paru - paru dan kulit yang dewasa dan dengan insang pada lavarnya.
6. Nervi cranialesnya berjumlah 10 pasang.
7. Temperatur badanya berubah menurut lingkungannya ( poikilotherm).
8. Pembuatan terjadi secara external.
9. Stadium larva mempunyai aquatis dan akan mengalami metamorphosis.
Badan amphibia terbagi atas 3 bagian yaitu :
1. Bagian caput ( kepala ) bentuknya kurang lebih segi tiga
2.Cervix(leher) tidak nyata
3.trunchus (badan) terdapat di sebelah caudal caput .Pada yg betina relatif lebih besar .
2. Mempunyai sepasang kaki untuk berjalan dan berenang.
3. Mempunyai 2 lubang hidung berhubungan dengan rongga mulut.
Membaran tympani di luar, lidah dapat di julurkan.
4. Cor beruang 3 terdiri dari 2 atria dan 1 ventrikel, erythrocyt oval dan mempunyai nucleus.
5. Bernapas dengan paru - paru dan kulit yang dewasa dan dengan insang pada lavarnya.
6. Nervi cranialesnya berjumlah 10 pasang.
7. Temperatur badanya berubah menurut lingkungannya ( poikilotherm).
8. Pembuatan terjadi secara external.
9. Stadium larva mempunyai aquatis dan akan mengalami metamorphosis.
Badan amphibia terbagi atas 3 bagian yaitu :
1. Bagian caput ( kepala ) bentuknya kurang lebih segi tiga
2.Cervix(leher) tidak nyata
3.trunchus (badan) terdapat di sebelah caudal caput .Pada yg betina relatif lebih besar .
·
Ikan
ORFOLOGI (Bentuk Tubuh) IKAN
Bervariasi sekali, tetapi morfologi dasarnya adalah terdiri dari kepala, badan, dan ekor à gambar 1, gambar 2.a bentuk umum : bilateral simetri, dan gambar 2.b nonsimetri
ANATOMI
Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan :
1. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
2. Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang
- organ listrik
3. Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh
4. Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan
5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah
- mengedarkan O2, nutrisi, dsb
6. Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut – anus
7. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi
8. Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb
9. Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
10. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
- sistem urat daging dan sistem rangka à mempengaruhi bentuk tubuh à menentukan cara bergeraknya
- sistem pernafasan dan peredaran darah à O2 dari perairan ditangkap oleh darah, dipertukarkan dg CO2 à dibawa ke seluruh tubuh melalui darah.
Bervariasi sekali, tetapi morfologi dasarnya adalah terdiri dari kepala, badan, dan ekor à gambar 1, gambar 2.a bentuk umum : bilateral simetri, dan gambar 2.b nonsimetri
ANATOMI
Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan :
1. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
2. Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang
- organ listrik
3. Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh
4. Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan
5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah
- mengedarkan O2, nutrisi, dsb
6. Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut – anus
7. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi
8. Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb
9. Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
10. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
- sistem urat daging dan sistem rangka à mempengaruhi bentuk tubuh à menentukan cara bergeraknya
- sistem pernafasan dan peredaran darah à O2 dari perairan ditangkap oleh darah, dipertukarkan dg CO2 à dibawa ke seluruh tubuh melalui darah.
·
Kepiting
keping
sejati mempunyai lima pasang kaki; sepasang kaki yang pertama dimodifikasi menjadi
sepasang capit dan tidak digunakan untuk bergerak. Di hampir semua jenis
kepiting, kecuali beberapa saja (misalnya, Raninoida), perutnya terlipat di bawah cephalothorax. Bagian mulut kepiting ditutupi oleh maxilliped yang rata, dan bagian depan dari carapace tidak membentuk sebuah rostrum yang panjang. Insang kepiting terbentuk dari pelat-pelat yang
pipih ("phyllobranchiate"), mirip dengan insang udang, namun dengan struktur yang berbeda.
·
Lintah
ü Panjang tubuh mencapai 30 cm
ü Tubuh dilindungi oleh lapisan kutikula
ü Tubuh relatif pipih
ü Tubuh terdiri dari 34 segmen
ü Tidak mempunyai parapodia dan setae
ü Mempunyai alat penghisap (sucker) di bagian anterior maupun posterior
ü Bersifat hermafrodit
ü Habitat: air tawar dan darat
Lintah
·
Capung
Capung memiliki karakteristik mata multifaset
besar dan sepasang sayap besar transparan. Capung umumnya memakan serangga
kecil seperti nyamuk, lalat, lebah dan kupu-kupu. Capung dapat ditemukan
di sekitar danau, kolam atau tanah yang lembab karena larvanya berada di
genangan air.
BAB II
PEMBAHASAN
KELOMPOK HEWAN TIDAK BERTULANG BELAKANG (INVERTEBRATA)
- Kelompok hewan ini dibagi dalam 8 phyllum yaitu P C P - N A M A E
- Porifera ( Hewan berpori )
- Coelenterata ( Hewan berongga )
- Platyhelminthes ( Cacing pipih )
- Nemathelminthes ( Cacing gilig )
- Annelida ( Cacing gelang )
- Mollusca ( Hewan lunak )
- Arthropoda ( Hewan berkulit duri )
- Echinodermata ( Hewan yang tubuhnya beruas-ruas )
- Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) ini merupakan
kelompok hewan yang paling banyak di muka bumi,
- Invertebrata hampir 2 juta jenis yang telah dikenali saat ini.
- Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan hutan, gua, sampai
lumpur dasar laut.
Kelompok hewan berpori (Porifera)
- Seluruh tubuhnya berlubang-lubang halus
- Tubuhnya tersusun atas rangka rangka yang disebut spikula
- Rangkanya tersusun dari zat kapur, kersik, atau zat tanduk.
- Hidup di laut yang dangkal dan berair jernih, karena hidup menempel
maka tidak bisa bergerak bebas (polip).
- Contoh hewan berpori adalah spon karang (bunga karang).
- Spon karang tidak mempunyai syarat atau organ sensor.
- Makanan dan air didapatkannya melalui lubang pori-pori ( Ostium -
Spongocoel - Osculum)
- Makanan yang ada itu diproses oleh sel khusus yang disebut “sel
pengembara” yang disebut pula Koanosit.
- Sel pengembara ini yang mendistribusikan makanan ke seluruh tubuh spon
karang.
- Kata Porifera berasal dari bahasa Latin, porus yang berarti lubang
kecil atau pori dan ferre yang berarti mempunyai.
- Jadi, Porifera dapat diartikan hewan yang memiliki pori pada struktur
tubuhnya.
- Porifera merupakan hewan bersel banyak (metazoa) yang paling sederhana.
- Sebagian besar hewan ini hidup di laut dangkal, sampai kedalaman 3,5
meter, dan hanya satu suku (familia) yang hidup di habitat air tawar yaitu
Spongilidae.
- Porifera mempunyai bentuk tubuh menyerupai vas bunga atau piala dan
melekat pada dasar perairan.
- Tubuhnya terdiri dari dua lapisan sel (diploblastik) dengan lapisan
luar (epidermis) tersusun atas sel-sel berbentuk pipih, disebut
pinakosit.
- Pada epidermis terdapat porus/lubang kecil disebut ostia yang
dihubungkan oleh saluran ke rongga tubuh (spongocoel).
- Sedangkan lapisan dalam tersusun atas sel-sel berleher dan berflagel
disebut koanosit yang berfungsi untuk mencernakan makanan.
- Diantara epidermis dan koanosit terdapat lapisan tengah berupa bahan
kental yang disebut mesoglea atau mesenkim.
- Di dalam mesoglea terdapat beberapa jenis sel, yaitu sel amubosit, sel
skleroblas, sel arkheosit.
- Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil makanan yang
telah dicerna di dalam koanosit.
- Sel skleroblas berfungsi membentuk duri (spikula) atau spongin.
- Spikula terbuat dari kalsium karbonat atau silikat.
- Sedangkan spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunak,
berongga seperti spon.
- Sedangkan sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya
pembentuk tunas, pembentukan gamet, pembentukan bagian-bagian yang rusak
dan regenerasi.
Kelompok hewan berongga (Coelenterata)
- Mempunyai bentuk tubuh seperti tabung.
- Bentuk tubuhnya bisa beragam tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang
dikelilingi oleh alat peraba yang disebut tentakel.
- Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut.
- Tubuh hewan berongga terdiri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan
dalam (endoderm) dan sistem otot yang membujur dan menyilang.
- Contoh hewan berongga antara lain ubur-ubur, hidra, dan anemon laut.
Kelompok cacing (Vermes) bertubuh lunak
- Tidak mempunyai kaki dan rangka.
- Rangka tersusun atas cairan tubuh yang membuat tekanan turgor ke
diding kulitnya yang disebut tekanan Hidrostatik
- Hidup di tanah dan di air tawar maupun air laut.
- Ada pula yang hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan.
Tubuh cacing dibedakan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Cacing beruas-ruas (c. gelang) contohnya cacing tanah, lintah, dan
pacet.
- Cacing pipih, contohnya cacing pita, cacing hati, dan planaria.
- Cacing gilik, contohnya cacing perut, cacing tambang, dan cacing
kremi.
Kelompok hewan lunak (Mollusca)
- Mempunyai tubuh yang lunak, tidak mempunyai tulang ataupun rangka dan
dilindungi oleh cangkang keras yang terbuat dari zat kapur.
- Tubuh hewan lunak mempunyai kelenjar yang menghasilkan lendir.
- Ada sekitar 100.000 jenis dalam kelompok hewan lunak, dibagi menjadi
tiga kelompok, yaitu kupang, sotong, dan keong.
Kelompok hewan berkulit duri ( Echinodermata)
- seluruh tubuhnya tertutup oleh duri, tidak berkepala, dan mempunyai
rangka yang tersusun dari zat kapur di luar tubuhnya (eksoskeleton). Hewan
berkulit duri mempunyai mulut yang dikelilingi oleh kaki berbentuk tabung
yang mempunyai alat pengisap di bagian ujungnya.
Mempunyai pencernaan yang baik, tetapi sistem saraf dan sistem peredaran
darahnya masih sederhana. Contoh hewan berkulit duri adalah bintang laut, bulu
babi, teripang, dan landak laut.
Kelompok hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda)
Kelompok hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda)
- Memiliki tubuh yang dilapisi oleh kulit luar yang tersusun dari zat
kitin, protein dan zat kapur, membentuk rangka luar. Beberapa jenis
tertentu seperti lalat dan ngengat hanya mempunyai kulit luar yang lunak,
sedangkan yang lain seperti ketam dan udang laut mempunyai kulit luar yang
keras.
- Tubuh hewan Arthropoda terdiri dari beberapa bagian dan masing-masing
bagian mempunyai kaki sendiri-sendiri. Kakinya beruas-ruas dan digunakan
untuk berenang atau berjalan. Pada beberapa jenis tertentu juga berfungsi
untuk penghisap bahan makanan bahkan untuk pertahanan. Hewan arthropoda
dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu lipan, labah-labah, udang-udangan,
dan serangga.
Kelompok lipan hanya
mempunyai kepala dan tubuh yang beruas-ruas dan dilapisi oleh kulit luar yang
tersusun oleh zat kitin. Pada kepalanya terdapat sepasang antena yang berfungsi
sebagai alat peraba dan mata sederhana untuk melihat. Pada tiap-tiap bagian
tubuh lipan terdapat dua pasang kaki. Tubuh lipan bisa mempunyai 9 sampai 100
bagian tergantung pada jenisnya, dengan demikian kaki lipan sangat banyak
akibatnya lipan berjalan pelan dengan gerakan kaki seperti gelombang pada
sepanjang badannya.
Kelompok labah-labah mempunyai dua bagian utama tubuh, abdomen dan cephalothorax, yaitu kepala dan rongga dada bekerja sama. Labah-labah mempunyai empat pasang kaki tetapi tidak mempunyai antena peraba. Anggota kelompok labah-labah yang terkenal adalah kalajengking. Panjang kalajengking sekitar 2,5 – 8 cm.Tubuhnya kecil, mempunyai delapan kaki, dua sumpit besar, dan satu ekor beruas-ruas. Pada ekornya terdapat alat penyengat berbisa yang disediakan oleh sepasang kelenjar racun. Ekornya biasanya dibengkokkan menaik dan maju di atas pungungnya.
Kelompok udang-udangan mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Pada beberapa jenis, kepala dan rongga dada jadi satu membentuk cephalothorax. Kulit luarnya keras tersusun dari zat chitin dan zat kapur. Kelompok udang-udangan mempunyai lima pasang antena, dua pasang di atas kepala, dua pasang di rahang bawah, dua pasang di rahang atas dan satu di badan yang berfungsi bila bernapas, berenang, berjalan dan lain-lain. Contoh kelompok udang-udangan adalah udang, kepiting, dan kutu air.
Kelompok serangga mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Hampir semua serangga mempunyai sayap, sehingga menjadikan serangga satu-satunya hewan tidak bertulang belakang yang bisa terbang. Bentuk tubuhnya beragam, ada yang panjang, pipih, dan bulat. Ukurannyapun beragam mulai dari 0,2 mm – 35 cm. Pada bagian depan kepalanya, serangga mempunyai dua antena yang berfungsi sebagai alat peraba. Serangga mempunyai mata campuran yang terdiri dari ribuan “mata tunggal”. Pada beberapa jenis serangga seperti lebah, kupu-kupu, dan lalat, alat perabanya terletak di kaki. Contoh serangga adalah lebah, kupu-kupu, lalat, capung, dan nyamuk.
Kelompok labah-labah mempunyai dua bagian utama tubuh, abdomen dan cephalothorax, yaitu kepala dan rongga dada bekerja sama. Labah-labah mempunyai empat pasang kaki tetapi tidak mempunyai antena peraba. Anggota kelompok labah-labah yang terkenal adalah kalajengking. Panjang kalajengking sekitar 2,5 – 8 cm.Tubuhnya kecil, mempunyai delapan kaki, dua sumpit besar, dan satu ekor beruas-ruas. Pada ekornya terdapat alat penyengat berbisa yang disediakan oleh sepasang kelenjar racun. Ekornya biasanya dibengkokkan menaik dan maju di atas pungungnya.
Kelompok udang-udangan mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Pada beberapa jenis, kepala dan rongga dada jadi satu membentuk cephalothorax. Kulit luarnya keras tersusun dari zat chitin dan zat kapur. Kelompok udang-udangan mempunyai lima pasang antena, dua pasang di atas kepala, dua pasang di rahang bawah, dua pasang di rahang atas dan satu di badan yang berfungsi bila bernapas, berenang, berjalan dan lain-lain. Contoh kelompok udang-udangan adalah udang, kepiting, dan kutu air.
Kelompok serangga mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Hampir semua serangga mempunyai sayap, sehingga menjadikan serangga satu-satunya hewan tidak bertulang belakang yang bisa terbang. Bentuk tubuhnya beragam, ada yang panjang, pipih, dan bulat. Ukurannyapun beragam mulai dari 0,2 mm – 35 cm. Pada bagian depan kepalanya, serangga mempunyai dua antena yang berfungsi sebagai alat peraba. Serangga mempunyai mata campuran yang terdiri dari ribuan “mata tunggal”. Pada beberapa jenis serangga seperti lebah, kupu-kupu, dan lalat, alat perabanya terletak di kaki. Contoh serangga adalah lebah, kupu-kupu, lalat, capung, dan nyamuk.
KELOMPOK HEWAN
BERTULANG BELAKANG (VERTEBRATA)
Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang
diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di
daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya
beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang
belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada
dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di darat biasanya mempunyai
leher.
Kelompok ikan adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas dengan insang. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang ramping untuk memudahkan bergerak di dalam air Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan ikan berkerangka tulang sejati.
Kelompok ikan berkerangka tulang rawan kerangkanya tersusun dari tulang rawan yang elastis. Terdapat sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan pari, ikan cucut.
Kelompok ikan berkerangka tulang sejati mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka serta ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan bantuan sirip yang diperkuat oleh tulang rusuk. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor.
Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kelompok hewan melata (reptil) adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit kering, bersisik, dan bernapas dengan paru-paru. Hewan melata termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kura-kura dan penyu mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus oleh kulit cangkang yang tersusun dari zat tanduk yang keras dan kasar. Kulit bagian atas berbentuk cembung dan bundar disebut karapaks dan kulit bagian bawah datar disebut plastron yang berfungsi menyokong dan melindungi tubuh kura-kura.
Kadal mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke belakang dan berakhir berupa ekor. Leher kadal panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada masing-masing kaki. Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan merayap dengan cepat. Ekor kadal yang panjang bisa membantu pergerakannya. Beberapa jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerak-gerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat dari bahaya.
Ular mempunyai tubuh yang panjang tanpa kaki, seluruh tubuhnya ditutupi sisik yang tumpang tindih, berfungsi untuk meluncur di atas tanah. Ular mempunyai lidah bercabang dua yang sering dijulurkan ke luar mulutnya, lidah ini berfungsi sebagai alat pembau yang membantu organ perasa yang terletak di dalam mulutnya. Mata ular selalu terbuka karena tidak mempunyai kelopak tetapi ditutupi oleh suatu lapisan bening.
Buaya mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah 30 – 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika mulutnya tertutup. Dan gigi keempat pada kedua rahangnya tampak menonjol ketika mulutnya tertutup.
Tuatara adalah satu-satunya sisa keturunan hewan melata purba yang hidup lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Pertumbuhan dan perkembangan tuatara sangat lambat. Panjang tubuhnya berkisar 46 – 24 cm. Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 25 – 35 tahun, sedangkan usianya bisa mencapai 100 tahun. Tuatara hanya bisa ditemukan di beberapa kepulauan di panatai Selandia Baru. Pada malam hari tuatara mencari serangga, burung-burung, atau kadal, sedangkan pada siang hari tidur.
Burung adalah hewan berbulu yang mempunyai sayap sehingga bisa terbang. Kecepatan burung terbang bisa mencapai 160 km/jam. Namun tidak semua jenis burung bisa terbang, misalnya penguin dan burung unta. Penguin berenang dan burung unta berjalan dengan kakinya, sedangkan sayapnya digunakan untuk menjaga keseimbangan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang biak dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan betina memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan kepada anaknya pada awal pertumbuhan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup, mempunyai satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paru-paru dan mempunyai sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan oleh tulang leher. Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema, mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta.
Mamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang.
Mamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini diantaranya kanguru, koala, dan oposum.
Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya . Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu. Kelompok hewan menyusui banyak ragamnya, diantaranya:
Kelinci mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang tebal. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan dengan kaki depan. Kelinci tidak berjalan tetapi meloncat.
Simpanse bisa mencapai tinggi 1,75 m dan mempunyai tubuh pendek gemuk dan kuat. Lengannya lebih panjang dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari. Warna bulunya coklat ke hitam-hitaman, wajahnya lebih terang dengan bibir yang tebal. Simpanse menghabiskan waktunya dengan berjalan atau merangkak. Walau demikian simpanse juga pemanjat yang baik untuk mencari buah-buahan dan daun-daunan sebagai makanannya.
Lumba-lumba termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari 32 jenis. Merupakan hewan menyusui yang hidup di air dan bernapas dengan paru-paru. Lumba-lumba bisa berenang dengan sangat cepat untuk mencari makanannya berupa ikan kecil yang ada di permukaan air.
Kelompok ikan adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas dengan insang. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang ramping untuk memudahkan bergerak di dalam air Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan ikan berkerangka tulang sejati.
Kelompok ikan berkerangka tulang rawan kerangkanya tersusun dari tulang rawan yang elastis. Terdapat sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan pari, ikan cucut.
Kelompok ikan berkerangka tulang sejati mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka serta ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan bantuan sirip yang diperkuat oleh tulang rusuk. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor.
Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kelompok hewan melata (reptil) adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit kering, bersisik, dan bernapas dengan paru-paru. Hewan melata termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kura-kura dan penyu mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus oleh kulit cangkang yang tersusun dari zat tanduk yang keras dan kasar. Kulit bagian atas berbentuk cembung dan bundar disebut karapaks dan kulit bagian bawah datar disebut plastron yang berfungsi menyokong dan melindungi tubuh kura-kura.
Kadal mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke belakang dan berakhir berupa ekor. Leher kadal panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada masing-masing kaki. Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan merayap dengan cepat. Ekor kadal yang panjang bisa membantu pergerakannya. Beberapa jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerak-gerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat dari bahaya.
Ular mempunyai tubuh yang panjang tanpa kaki, seluruh tubuhnya ditutupi sisik yang tumpang tindih, berfungsi untuk meluncur di atas tanah. Ular mempunyai lidah bercabang dua yang sering dijulurkan ke luar mulutnya, lidah ini berfungsi sebagai alat pembau yang membantu organ perasa yang terletak di dalam mulutnya. Mata ular selalu terbuka karena tidak mempunyai kelopak tetapi ditutupi oleh suatu lapisan bening.
Buaya mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah 30 – 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika mulutnya tertutup. Dan gigi keempat pada kedua rahangnya tampak menonjol ketika mulutnya tertutup.
Tuatara adalah satu-satunya sisa keturunan hewan melata purba yang hidup lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Pertumbuhan dan perkembangan tuatara sangat lambat. Panjang tubuhnya berkisar 46 – 24 cm. Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 25 – 35 tahun, sedangkan usianya bisa mencapai 100 tahun. Tuatara hanya bisa ditemukan di beberapa kepulauan di panatai Selandia Baru. Pada malam hari tuatara mencari serangga, burung-burung, atau kadal, sedangkan pada siang hari tidur.
Burung adalah hewan berbulu yang mempunyai sayap sehingga bisa terbang. Kecepatan burung terbang bisa mencapai 160 km/jam. Namun tidak semua jenis burung bisa terbang, misalnya penguin dan burung unta. Penguin berenang dan burung unta berjalan dengan kakinya, sedangkan sayapnya digunakan untuk menjaga keseimbangan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang biak dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan betina memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan kepada anaknya pada awal pertumbuhan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup, mempunyai satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paru-paru dan mempunyai sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan oleh tulang leher. Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema, mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta.
Mamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang.
Mamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini diantaranya kanguru, koala, dan oposum.
Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya . Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu. Kelompok hewan menyusui banyak ragamnya, diantaranya:
Kelinci mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang tebal. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan dengan kaki depan. Kelinci tidak berjalan tetapi meloncat.
Simpanse bisa mencapai tinggi 1,75 m dan mempunyai tubuh pendek gemuk dan kuat. Lengannya lebih panjang dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari. Warna bulunya coklat ke hitam-hitaman, wajahnya lebih terang dengan bibir yang tebal. Simpanse menghabiskan waktunya dengan berjalan atau merangkak. Walau demikian simpanse juga pemanjat yang baik untuk mencari buah-buahan dan daun-daunan sebagai makanannya.
Lumba-lumba termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari 32 jenis. Merupakan hewan menyusui yang hidup di air dan bernapas dengan paru-paru. Lumba-lumba bisa berenang dengan sangat cepat untuk mencari makanannya berupa ikan kecil yang ada di permukaan air.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang
telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hewan yang termasuk dalam kelompok
hewan Vertebrata dan Inverterata adalah..
VERTERATA
|
INVERTEBRATA
|
IKAN
|
CACING
|
KATAK
|
BELALANG
|
|
LINTAH
|
|
UDANG
|
|
LABA-LABA
|
|
KAKI
SERIU
|
|
KELABANG
|
|
CAPUNG
|
|
KEPITING
|
DAFTAR PUSTAKA
KRITIK & SARAN
ISI SURVEI DIBAYAR MAHAL http://www.indosurvei.com/exostan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar