Amatonthee's


Rabu, 02 Juli 2014

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI “DIFUSI DAN OSMOSIS”

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI
“DIFUSI DAN OSMOSIS”

Disusun

O
L
E
H

KELOMPOK 6

Anggota :
* M. Nurul Iman (16)
* Mayu Dwi Anjani (17)
* Moch. Edwin Aprinata (18)
* Trisna Destini Amira (32)





MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MATARAM
2012
DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................
Kata Pengantar............................................................................
Daftar Isi....................................................................................
Ø  BAB I : PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang...............................................................
B.   Landasan Teori...............................................................
C.   Tujuan Percobaan...........................................................
D.  Alat dan Bahan...............................................................
E.   Cara Kerja.....................................................................
Ø  BAB II : PEMBAHASAN
A.   Hasil Percobaan..............................................................
B.   Pembahasan..................................................................
Ø  BAB III : PENUTUP
A.   Kesimpulan...................................................................
B.   Kritik dan Saran
Daftar Pustaka...........................................................................


Kata Pengantar
       
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya laporan “HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI” ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula shalawat serta salam kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang yaitu Islam.
        Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan serta masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus dilengkapi. Oleh karena itu, kritik dan saran dari Bapak Ibu Guru sangat kami harapkan. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.




Mataram, 7 Agustus 2012



Penyusun





BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam mempelajari dunia tumbuhan, tidak lepas dari teori-teori yang dapat membantu manusia mempelajari hakikat alam yang sebenarnya. Seiring perkembangan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan juga ikut berkembang dengan pesatnyta, sehingga banyak memunculkan teori-teori baru yang belum diketahui manusia sebelumnya. Salah stunya adalah teori tentang Difusi yang merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian konsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Dalam pengetahuan biologi, sel merupakan unit terkecil yang dapat melakukan aktivitas kehidupan. Jaringan merupakan organ penyusun makhluk hidup terkecil setelah sel. Dalam jaringan, terdapat bagian-bagian yang memiliki kesamaan dan perbedaan pada tiap individu. Misalnya, jaringan otot jantung dan otot lurik memiliki perbedaan dari segi struktur dan letaknya. Selain itu, dalam sebuah organisme terdapat alat transpor yang mampu mengatur organisme lainnya. Salah stunya, twrdapat sel yang mampu melakukan transpor zat. Hal ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan agar mereka dapat mendistribusikan energi yang mereka dapatkan dari alam. Contohnya, akar-akar pohon yang menyerap air dari dalam tanah. Naiknya air tanah dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi, disebut Osmosis.
B.LANDASAN TEORI
          Transpor zat melalui membran dibedakan atas 2 (dua), yaitu transpoe zat yang memerlukan energi (transpor aktif) dan transpor yang tidak memerlukan energi (transpor pasif) Transpor aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transpor pasif meliputi Difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
1.   Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:[1]
  • Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
  • Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
  • Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
  • Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
  • Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.[2]

Difusi dan biologi

Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP [Adenosine Tri-Phosphate].
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.
1.   Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerahdimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangatditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air , yang menggambarkankemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawahkondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat grammolekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia. Potensial kimia zat terlarutkurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusicenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menujudaerah yang berpotensial kimia lebih kecil (Ismail, 2006).Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan kedalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organismemultiseluler, air bergera dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air,molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewatimembran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengankonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti jikakonsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan(Anonim, 2009).Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkanmolekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanyasangat permeable terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhanmemungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yangmenimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbultekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darahmerah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan dalam menegakkantumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury, 1995).Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensirendah) solution menuju hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasihypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.Jika dijelaskan sebagai konseptermodinamika, osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entrropi.Komponen solvent murni memiliki entropi rendah, sedangkan komponen berkandunagn solut tinggi memiliki entropi yg tinggi juga. Mengikuti Hukum TermoII: setiap perubahan yang terjadi selalu menuju kondisi entropi maksimum, makasolvent akan mengalir menuju tempat yg mengandung solut lebih banyak, sehinggatotal entropi akhir yang diperoleh akan maksimum.Solvent akan kehilangan entropi,dan solut akan menyerap entropi. "Orang miskin akan semakin miskin, sedang yangkaya akan semakin kaya". Saat kesetimbangan tercapai, entropi akan maksimum, ataugradien (perubahan entropi terhadap waktu) = 0. Ingat: pada titik ekstrim, dS/dt = 0(Wibosono, 2009)

C. TUJUAN
* Mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan proses difusi zat cair dan zat padat dalam air.
* Mengamati dan menjelaskan terjadinya proses osmosis

D. ALAT dan BAHAN

  1.  Gelas Beker
  2.  Pipet Tetes                                                               
3.  Stopwatch                                         
4.  Kristal CuSO4         
5.  Larutan Metilen Biru       
6.  Plastisin      
7.  Telur
8.  Kentang
9.  Sendok Spatula
10. Air (Hangat dan Dingin)

E. CARA KERJA
1.   Masukkan air kedalam wadah A dan B.
2.   Teteskan larutan Metilen Blue  pada wadah A dan Kristal CuSO4 pada wadah B.
3.   Hitung waktu pada saat penetesan dilakukan sampai Metilen Blue  dan CuSO4 benar-benar terlarut dalam air.
4.   Catat waktu yang diperlukan untuk masing-masing larutan.







BAB II
PEMBAHASAN
  1. Hasil pengamatan
Tabel hasil pengamatan untuk Difusi :
No.
Gelas Beker
Waktu yang doperlukan untuk Difusi
1.
A
4 Menit, 23 detik
2.
B
14 Menit, 27 detik
3.
C
2 menit, 53 detik
4.
D
13 menit, 22 detik

Tabel hasil pengamatan Osmosis pada kentang :
  1. Air hangat

NO.

Menit ke-
Tinggi Air yang menyerap
CuSO4
Methyl Blue
1.
5
0,4 Cm
0,3 Cm
2.
10
O,8 Cm
0,6 Cm
3.
15
1,2 Cm
O,8 Cm
4.
20
1,7 Cm
0,9 Cm
5.
25
-
-

  1. Air Dingin

NO.

Menit ke-
Tinggi Air yang menyerap
CuSO4
Methyl Blue
1.
5
0,7 Cm
0,2 Cm
2.
10
-
-
3.
15
-
-
4.
20
-
-
5.
25
-
-

  1. Pembahasan
Proses Difusi dan Osmosis Didalam Sel
l) Mekanisme difusi

Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane.

Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi difasilitasi.
2) Mekanisme Difusi dan Difasilitasi
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energy.

3) Mekanisme osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal irri karena sei hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hew’an/sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah
mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.



BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
1.   Faktor yang mempengaruhi proses difusi dan osmosis diantaranya adalah ukuran partikel, ketebalan membran, luas suatu area, jarak, suhu, jumlah kadar Hb, perbedaan tekanan dan konsentrasi gas, waktu difusi, afinitas gas.
2.   Osmosis dan difusi merupakan mekanisme nutrien pada waktu transport nutrien melewati membran yang bersifat pasif. Transport pasif memiliki arti bahwa mekanisme transport tersebut tidak melawan gradien konsentrasi sehingga tidak membutuhkan energi untuk melakukan mekanisme ini.
3.   Osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah melalui membran semipermeable.
4.   Difusi adalah proses pergerakan acak partikel-pertikel gas, cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.




  1. Kritik dan Saran

 DAFTAR PUSTAKA


PR.Biologi untuk SMA/Ma kelasXI semester 1, intan pariwara



























http://www.indosurvei.com/exostan ISI SURVEI DIBAYAR

ISI SURVEI DIBAYAR MAHAL http://www.indosurvei.com/exostan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar