Amatonthee's


Selasa, 22 September 2015

INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM (IPAM) WADUK SERMO UNIT DESINFEKSI


INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM (IPAM) WADUK SERMO
UNIT DESINFEKSI

I.                   PENDAHULUAN
Air mempunyai peranyang amat penting bagi kehidupan mahluk hidup. Air yang diperlukan oleh mahluk hidup terutama manusia adalah air yang memenuhi persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radioaktif. Air yang tidak tercemar, didefinisikan sebagai air yang tidak mengandung bahan-bahan asing tertentu dalam jumlah melebihi ambang batas yang ditetapkan sehingga air tersebut dapat dipergunakan secara normal. Air yang memenuhi syarat, diharapkan dampak negatif penularan penyakit melalui air bisa diturunkan.
Pemenuhan kebutuhan air minum sangat bergantung pada faktor cakupan layanan air minum dan kondisi sanitasi pada masyarakat, baik pedesaan atau perkotaan. Standar kebutuhan air di Indonesia untuk masyarakat pedesaan adalah sekitar 60 lt/org/hr, sedangkan untuk masyarakat perkotaan sekitar 150 lt/org/hr. Sanitasi juga sangat berperan dalam proses pengelolaan, pendistribusian dan konsumsi air minum pada masyarakat.
Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih adalah dengan membangun sebuah instalasi pengolahan air minum (IPAM). IPAM Waduk Sermo merupakan salah satu penyedia air bersih yang berlokasi di Kulon Progo, Yogyakarta. Setiap harinyaperusahaanmengambil air dariwadukSermosebanyak 1.836 m3. Sumber air yang digunakan berasal dari Waduk Sermo. Waduk Sermo ini terdiri dari bendungan utama yang merupakan tipe urugan batu berzona dengan inti kedap air. Puncak bendungan memiliki elevasi +141,60 meter dengan panjang 190.00 meter, lebar 8,00 meter, tinggi max 58,60 Meter dan volume urugan 568,000 meter. Sebagai sumber air bersih air dari Waduk Sermo diolah oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan untuk air irigasi yang mengairi sawah di daerah Wates dan sekitarnya.

II.                FUNGSI IPAM

Fungsi utama dari pengolahan air adalah untuk menyediakan air yang aman dan cocok untuk diminum dengan menjamin kontinuitasnya. Air yang aman adalah air yang bebas dari kontamnan yang dapat menyebabkan penyakit atau mengandung racun yang berbahaya bagi pengguna air, sedangkan air yang cocok untuk dikonsumsi adalah air yang tidak mengandung parameter-parameter yang tidak diinginkan seperti warna, kekeruhan, rasa dan bau.


III.             UNIT INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM

Urutan pengolahan air dari awal pengambilan dari sumber air hingga pendistribusian air kurang lebih sebagai berikut:
1.      Bangunan Intake
2.      Koagulasi Flokulasi
3.      Sedimentasi
4.      Filtrasi
5.      Desinfeksi
6.      Reservoir  


IV.             DESINFEKSI

Pengertian
Untukmengatasipermasalahankualitasdankuantitas air minum yang timbul saat inidiperlukansuatu proses pengolahan terlebih dahulu dalam unit produksisistempenyediaan air minum. Untukmencapaikualitas air yang sesuaidenganstandarkualitas air minumtersebut, sepertisalahsatunyamenggunakan proses desinfeksi.
Proses desinfeksi dilakukan dengan cara menambahkan suatu senyawa kimia yang biasa disebut sebagai desinfektan.

Jenis-jenis Desinfeksi
Desinfeksi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, hal yang membedakan di antara macam desinfeksi tersebut adalah desinfektan yang digunakan. Desinfektan yang digunakandapatberbentukserbuk, larutan, maupun gas.Jenisdesinfektan yang sering digunkan adalah klorinasi, ozon dan ultraviolet.
1.      Klorinasi

Klorinasi (chlorination) adalah proses pemberian klorin ke dalam air yang telah menjalani proses filtrasi dan merupakan langkah yang maju dalam proses purifikasi air.
Banyak digunakan dalam pengolahan limbah industri, air kolam renang, dan air minum di negara-negara sedang berkembang karena sebagai desinfektan, biayanya relatif murah, mudah, dan efektif

2.      Ozone

Ozone, Pemakaian ozone yang paling umum adalah untuk disinfeksi terhadap bakteri dan virus.Metode ozonisasi mulai banyak dipergunakan untuk sterilisasi bahan makanan, pencucian peralatan kedokteran, hingga sterilisasi udara pada ruangan kerja di perkantoran.
Luasnya penggunaan ozon ini tidak terlepas dari sifat ozon yang dikenal memiliki sifat radikal (mudah bereaksi dengan senyawa disekitarnya) serta memiliki oksidasi potential 2.07 V. Selain itu, ozon telah dapat dengan mudah dibuat dengan menggunakan plasma seperti corona discharge.
Dosis ozone sebesar 0,4 mg/l dalam waktu 4 menit (faktor waktu kontak (CT) = 1,6) mampu menghilangkan bakteri patogenik dan polivirus

3.      Ultra Violet
Metode Ultraviolet (UV) digunakan sebagai desinfektan sebelum air didistribusikan ke seluruh water tap. Radiasi UV dapat mempengaruhi mikroorganisme dengan mengubah DNA dalam sel.
UV melepaskan proton yang akan diserap oleh DNA mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan DNA sehingga proses replikasi DNA akan terhambat.Hal ini mengakibatkan terputusnya rantai hidrogen yang menghubungkan antara thymine dan cytosine sehingga mengakibatkan kerusakan DNA.

LAMPU UV :

1. Bertekanan Rendah
                        Dianjurkan untuk mengolah air dengan debit yang kecil.
2. Bertekanan Sedang
Dianjurkan untuk instalasi pengolahan air yang mempunyai debit pengolahan yang besar, hingga mencapai 170 lt/dtk.

Desinfeksi Klorinasi
Klorinasi merupakan salah satu bentuk pengolahan air yang bertujuan untuk membunuh kuman dan mengoksidasi bahan-bahan kimia dalam air. Klorinasi (chlorination) adalah proses pemberian klorin ke dalam air yang telah menjalani proses filtrasi dan merupakan langkah yang maju dalam proses purifikasi air. Klorin ini banyak digunakan dalam pengolahan limbah industri, air kolam renang, dan air minum di negara-negara sedang berkembang (termasuk Indonesia, IPAM Sermo juga menggunakan klorinasi) karena sebagai desinfektan, biayanya relatif murah, mudah, dan efektif. Senyawa-senyawa klor yang umum digunakan dalam proses klorinasi, antara lain, gas klorin, senyawa hipoklorit, klor dioksida, bromine klorida, dihidroisosianurate dan kloramin. Senyawa klor yang umum digunakan:
Senyawa klor yang umum digunakan:
ogas klor (Cl2),
okalsium hipoklorit (Ca(OCl)2),
osodium hipoklorit (NaOCl)
oklor dioksida (ClO2)

Klorin dalam air akan berubah menjadi asam klorida. Zat ini kemudian di netralisasi oleh sifat basa dan air sehingga akan terurai menjadi ion hydrogen dan ion hipoklorit.
Klorin sebagai disenfektan terutama bekerja dalam bentuk asam hipoklorit (HOCl) dan sebagian kecil dalam bentuk ion hipoklorit (OCl-). Klorin dapat bekerja dengan efektif sehingga desinfektan jika berada dalam air dengan pH sekitar 7. Jika nilai pH air lebih dari 8,5, maka 90% dari asam hippokorit itu akan mengalami ionisasi menjadi ion hipoklorit. Dengan demikian, khasiat desinfektan yang memiliki klorin menjadi lemah atau berkurang.

Pemberian klorin pada disenfeksi pada air dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu dengan pemberian :
1.         Gas klorin
Gas klorin merupakan pilihan utama karena harganya murah, kerjanya cepat, efisien, dan mudah digunakan. Gas klorin harus digunakan secara hati-hati karena ini beracun dan dapat menimbulkan iritasi pada mata. Alat klorinasi berbahan gas klorin ini disebut sebagai chloronome equipments. Alat yang sering dipakai adalah paterson’s chloronome yang berfungsi untuk mengukur dan mengatur gas klorin pada persedian air.
2.         Kloramin
Kloramin dapat juga dipakai dan merupakan prsenyawaan lemah dari klorindan anaomia. Zat ini kurang memberikan rasa klorin pada air dan sisa klorin bebas di dalam air lebih persisten walau kerjanya lambat dan tidak ssuai untuk klorinasi dalam skala besar.
3.         Perkloron
Perkloron sering juga disebut sebagai high test hypochlorite. Zat ini merupakan persenyawaan antara kalsium dan 65-75% klorin yang diepaskan didalam air.

Chlorin Contact Chamber


Chlorin Contact Chamber
Cara kerja dari Chlorin Contact Chamber yaitu air yang berasal dari proses water treatment sebelumnya akan mengalami proses klorinasi.


Inlet dan outlet bakklorinasi
 Air masuk ke dalam Chlorin Contact Chamber secara over flow hingga batas volume yang telah ditentukan.


Chlorin matter pump
kemudian mesin yang disebut dengan chlorine matter pump akan secara automatis memompakan zat klorin ke dalam Chlorin Contact Chamber (Bak Klorinasi) dengan jumlah yang telah ditentukan. Kemudian setelah proses klorinasi selesai air yang telah bersih akan dialirkan menuju reservoar, yang kemudian didistribusikan.









ISI SURVEI DIBAYAR MAHAL http://www.indosurvei.com/exostan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar